Langsung ke konten utama

 


WASPADAI

 PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI (HDB)

PADA TANAMAN PADI

 

Salah satu penyakit yang saat ini sedang menyerang tanaman padi di wilayah Kebumen adalah penyakit hawar daun bakteri atau orang biasa menyebutnya dengan penyakit kresek. Penyakit hawar daun bakteri merupakan salah satu penyakit utama padi  yang patut diwaspadai. Hal ini dikarenakan penyakit hawar daun bakteri dapat menyebabkan kehilangan hasil padi mencapai 20.6-35.8% pada musim hujan dan pada musim kemarau mencapai 17.5-28% ini berdasarkan penelitian Suparyono dan Sudir tahun 1992. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv.(Xoo). Patogen ini dapat menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman dari mulai pesemaian hingga menjelang panen. Penyakit ini menginfeksi tanaman padi pada bagian daun dengan cara melukai daun atau melubangi daun hingga mengenai stomata sehingga merusak klorofil daun. Hal ini menyebabkan menurunnya kemampuan tanaman dalam melakukan fotosintesis yang apabila terjadi pada tanaman muda akan mengakibatkan tanaman mati dan jika menyerang tanaman pada fase generatif akan mengakibatkan pengisian gabah menjadi kurang sempurna.

Penyakit hawar daun bakteri dapat menyerang tanaman padi mulai awal pertumbuhan yaitu saat fase vegetatif tanaman yang akan menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati. Gejala ini disebut dengan kresek. Gejala kresek sangat mirip dengan gejala sundep yang timbul akibat serangan penggerek batang pada fase vegetatif tanaman. Sedangkan jika patogen ini menyerang tanaman saat fase generatif biasa disebut dengan penyakit hawar. Ciri dari penyakit ini yaitu tepi daun berwarna keabu-abuan dan lama-kelamaan daun akan menjadi kering. Bila serangan terjadi saat berbunga, proses pengisian gabah menjadi tidak sempurna, menyebabkan gabah tidak terisi penuh dan bahkan bisa mengakibatkan kehampaan.

Pemacu munculnya penyakit ini adalah faktor lingkungan, seperti kelembaban yang tinggi efek dari seringnya turun hujan. Oleh karena itu penyakit hawar daun bakteri sering timbul terutama pada musim hujan. Pemupukan dengan pupuk Nitrogen dengan dosis tinggi tanpa diimbangi dengan pupuk Kalium juga mampu menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan terhadap penyakit hawar daun bakteri. Oleh karena itu untuk menekan perkembangan penyakit hawar daun bakteri disarankan tidak memupuk tanaman dengan pupuk Nitrogen secara berlebihan, gunakan pupuk Kalium dan tidak menggenangi pertanaman secara terus menerus,tetapi dengan cara berselang.

Adapaun cara mengendalikan penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi antara lain sebagai berikut:

1.    Laksanakan teknik budidaya padi sesuai petunjuk

Hal yang harus diperhatikan agar tanaman padi kita tidak terserang penyakit hawar daun bakteri antara lain:

a.    Penanaman bibit yang sehat

Gunakan bibit yang sehat, yang benar-benar tidak terinfeksi penyakit. Hal ini karena penyakit hawar daun bakteri dapat tertular melalui bibit maka sangat dianjurkan pertanaman yang terinfeksi penyakit HDB tidak digunakan sebagai bibit.

b.    Cara tanam

Sangat dianjurkan untuk menggunakan cara tanam dengan system Legowo dan menggunakan system pengairan secara berselang (intermitten irrigation). Sistem ini akan mengurangi kelembaban di sekitar kanopi pertanaman, mengurangi terjadinya embun dan air gutasi dan gesekan daun antar tanaman sebagai media penularan patogen.

 

c.    Pemupukan 

Gunakan pupuk N dan K secara berimbang dengan menghindari pemupukan N terlalu tinggi. Di mana pupuk Nitrogen berkorelasi positif dengan keparahan penyakit HDB. Artinya pertanaman yang dipupuk Nitrogen dengan dosis tinggi menyebabkan tanaman menjadi lebih rentan dan keparahan penyakit lebih tinggi. Sebaliknya jika tanaman di pupuk dengan pupuk Kalium akan menyebabkan tanaman menjadi lebih tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri.

d.   Sanitasi lingkungan 

Lingkungan tempat tumbuh tanaman padi harus bersih dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi hama dan penyakit. Hal ini karena patogen dapat bertahan pada inang alternatif dan sisa-sisa tanaman. Oleh karena itu sanitasi lingkungan tempat tumbuh pertanaman padi wajib harus selalu diperhatikan.

2.    Menanam padi varietas tahan hawar daun bakteri

Pengendalian penyakit hawar daun bakteri yang dianggap paling efektif adalah dengan menggunakan varietas tahan. Adapun varietas padi yang tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri antara lain:

No

Nama Varietas

HDB patotipe

III

IV

VIII

1

Angke

T

T

T

2

Ciujung

T

T

T

3

Conde

T

T

T

4

Inpari 1

T

T

T

5

Inpari 6 Jete

T

T

T

6

Inpari 11

T

AT

AT

7

Inpari 25

T

AT

AT

8

Inpari 31

T

AT

AT

9

Inpari 32

T

AT

AT

10

Inpari 43

T

AT

AT

11

Munawacita

T

AT

AT

12

Mustaban Agritan

T

AT

AT

13

Baroma

AT

T

T

14

Pamelen

AT

AT

AT

15

Pamera

T

AT

T

16

Paketih

T

T

T

17

Jeliteng

AT

T

AT

Keterangan: tahan (T) = tingkat keparahan >1-6%

 agak tahan (AT) = tingkat keparahan >6-12%

 

Namun teknologi ini dihambat oleh adanya kemampuan bakteri patogen membentuk patotipe (strain) baru yang lebih virulen yang menyebabkan ketahanan varietas tidak mampu bertahan lama. Adanya kemampuan patogen bakteri Xoo membentuk patotipe baru yang lebih virulen juga menyebabkan pergeseran dominasi patotipe patogen ini terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini menyebabkab varietas tahan disuatu saat tetapi rentan di saat yang lain dan tahan di suatu wilayah tetapi rentan di wilayah lain. Sehubungan dengan sifat -sifat yang demikian ini maka pemantauan dominasi dan komposisi patotipe bakteri Xoo di suatu ekosistem padi (spatial dan temporal) menjadi sangat diperlukan sebagai dasar penentuan penanaman varietas tahan di suatu wilayah. Peta penyebaran patotipe dapat digunakan sebagai dasar penentuan penanaman suatu varietas disuatu wilayah berdasarkan kesesuaian sifat tahan varietas terhadap patotipe yang ada di wilayah tersebut. Mengingat tahan terhadap patotipe tertentu bisa jadi tidak tahan (rentan) terhadap patotipe yang lain. Pada daerah yang dominan HDB patotipe III disarankan menanam varietas yang tahan terhadap patotipe III, daerah dominan patotipe IV disarankan menanam varietas tahan patotipe IV dan dominan patotipe VIII disarankan menanam varietas tahan patotipe VIII.

       Semua langkah ini harus diterapkan petani agar petani dapat menghindarkan pertanaman padinya dari penyakit hawar daun bendera sehingga petani dapat memetik hasil padinya demi kesejahteraan petani bersama.  Jika ada serangan parah yang menyerang pertanaman padi, bisa segera dikomunikasikan dengan penyuluh dan petugas POPT masing-masing kecamatan untuk diberi solusinya (Umi Barokah, penyuluh BPP Kecamatan Pejagoan).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

P2K Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen Menandatangani Kontrak Kerja Tahun 2024

  Kebumen- Bertempat di Aula Genjah Entog Kebumen Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen dilaksanakan pembinaan P2K oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen serta penandatanganan kontrak kerja Tahun 2024 (Jum'at,5/01/2024)  Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kab. Kebumen, Sekretaris Distapang, dan Kasubag Umpeg Distapang. Peserta terdiri dari P2K Distapang baik yang di Dinas dan di BPP/Puskeswan.  Kepala Distapang berharap para P2K Distapang Kebumen bekerja dengan semangat dan rajin untuk mendampingi para petani di Kabupaten Kebumen. 

PANGGUNG PENYULUHAN Siniar Penyuluh Pertanian Kebumen

  PANGGUNG PENYULUHAN Siniar Penyuluh Pertanian Kebumen   1. Panggung Penyuluhan merupakan inovasi metode penyuluhan di era digitalisasi penyuluhan pertanian.   2. Panggung Penyuluhan  mengangkat materi yang berisi tentang  penyuluhan pertanian dengan konsep wawancara langsung, narasumber berasal dari Penyuluh Pertanian atau Pelaku Utama dan Pelaku Usaha di bidang pertanian.   3. Panggung Penyuluhan akan ditayangkan di media sosial Penyuluhan Pertanian Kebumen diantaranya YouTube dan Podcast setiap satu minggu sekali pada hari Jumat.   4. Panggung Penyuluhan merupakan kegiatan bersama tiga     organisasi profesi yaitu : a. Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) DPD Kebumen b. Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (FK THL TBPP)     Kebumen c. Forum Komunikasi Tenaga Penyuluh Pertanian (FK TPP) Kebumen Catatan : Siniar atau yang dikenal sebagai podcast adalah serangkaian berkas media digital yang diterbitkan sewaktu

DUKUNG GENTA ORGANIK, KELOMPOK TANI DESA ARGOPENI KECAMATAN AYAH BUAT PUPUK TRICHO KOMPOS

  Kebumen – Bertempat di Aula Balai Desa Argopeni Kecamatan Ayah dilaksanakan pertemuan Kursus dan Rembug Tani Poktan Inti di Kelompok Tani Karya Mina, Rabu (12/07/2023). Peserta sebanyak 25 orang dengan materi yang disampaikan oleh penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ayah terkait pembuatan Pupuk Tricho Kompos. Tricho Kompos merupakan salah satu bentuk Pupuk organik kompos yang mengandung cendawan antagonis Trichoderma sp . Semua bahan organic dalam proses pengomposannya ditambahkan Trichoderma. Trichoderma berfungsi sebagai decomposer bahan organik dan sekaligus sebagai pengendali OPT penyakit tular tanah seperti : Sclerotium sp, Phytium sp, Fusarium sp, Phytoptora sp, dan Rhizoctonia sp.   Adapun manfaat dari pupuk Tricho Kompos yaitu : 1.   Mangandung unsur hara makro dan mikro 2.   Memperbaiki struktur tanah 3. Memudahkan pertumbuhan akar tanaman, dan menahan air 4. Meningkatkan aktifitas biologi mikroorganisme tanah yang menguntungkan 5. Sebagai pen